JAKARTA, JAWAPERS.COM – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Santika, Jakarta, pada 17-19 Maret 2025. Mengusung tema “Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Energi Melalui Stabilitas serta Keberlanjutan Sawit Indonesia,” Rakernas ini bertujuan untuk membahas berbagai kebijakan dan strategi guna memperkuat industri kelapa sawit nasional, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan menarik investasi di sektor ini.
Ketua DPW APKASINDO Papua Selatan, Makarius Meki Taman, dalam wawancaranya dengan awak media menyoroti pentingnya Rakernas ini bagi masa depan petani sawit di Papua Selatan. Ia menekankan bahwa saat ini terdapat sekitar sembilan investor yang telah berinvestasi di daerah tersebut, namun masih ada tantangan terkait status lahan plasma dan regulasi yang mengatur perkebunan sawit di wilayah itu.
“Perkembangan industri sawit di Papua Selatan cukup menjanjikan, namun ada beberapa kendala yang harus segera diselesaikan, terutama terkait kepemilikan lahan dan kebijakan investasi. Kami berharap pemerintah daerah dan pusat dapat memberikan kepastian hukum bagi petani dan investor agar industri ini dapat tumbuh dengan lebih stabil,” ujar Makarius.
Tantangan dan Harapan bagi Petani Sawit di Papua Selatan
Salah satu kendala utama yang dihadapi petani sawit di Papua Selatan adalah status lahan yang masih belum jelas. Banyak lahan perkebunan yang berada di atas tanah adat, sehingga membutuhkan kepastian hukum untuk menjamin keberlanjutan usaha perkebunan. Makarius menegaskan pentingnya program sertifikasi tanah secara nasional agar petani dapat memperoleh hak kepemilikan yang sah dan bisa mengembangkan usahanya secara mandiri.
“Saat ini, banyak petani sawit yang masih bergantung pada investor karena lahan mereka belum memiliki sertifikat. Jika program sertifikasi tanah bisa berjalan dengan baik, petani akan lebih mandiri dan memiliki akses yang lebih mudah ke sumber pendanaan,” tambahnya.
Ia juga berharap Rakernas ini dapat menghasilkan kebijakan konkret yang melibatkan pemerintah daerah, DPR, serta asosiasi petani dalam menyelesaikan persoalan lahan dan investasi di Papua Selatan.
Rakernas Hadirkan Pembicara Nasional
Rakernas APKASINDO ini turut menghadirkan sejumlah tokoh penting sebagai pembicara utama. Ketua Umum APKASINDO, Dr. Gulat ME Manurung, MP., CIMA, hadir sebagai keynote speaker. Selain itu, beberapa narasumber lain yang turut berbagi wawasan dalam forum ini antara lain:
- Eddy Abdurrahman, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP)
- Dr. Ir. Darmono Taniwiryono, MSc., Ketua Umum Magister Akuntansi (MAKSI)
- Dr. Miftahul Rizky Akbar dari LS RPN
- Ratnawati Nurkhoiri, Peneliti RPN
- Benediktus, Tenaga Ahli Menteri Koperasi
- APT. Fit Indri IU, MM dari Zahara Internasional
Para pembicara membahas berbagai aspek penting dalam industri sawit, termasuk kebijakan pendanaan, pengelolaan perkebunan berkelanjutan, serta strategi pemasaran dan ekspor minyak sawit Indonesia.
Mendukung UMKM Sawit untuk Daya Saing Global
Selain membahas persoalan lahan dan investasi, Rakernas ini juga menyoroti peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam industri sawit. Indonesia, sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor ini, terutama dalam menciptakan nilai tambah bagi produk turunan sawit.
Namun, UMKM di sektor minyak sawit masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses terhadap teknologi modern, kurangnya pengetahuan tentang pengolahan minyak sawit yang efisien, serta kesulitan dalam menembus pasar global. Oleh karena itu, APKASINDO menginisiasi program pelatihan dan pendampingan bagi UMKM sawit, yang mencakup:
- Edukasi mengenai teknik pengolahan minyak sawit yang ramah lingkungan dan efisien.
- Peningkatan keterampilan dalam mengelola usaha dan strategi pemasaran.
- Pengembangan produk inovatif berbasis minyak sawit untuk meningkatkan nilai tambah.
- Peningkatan daya saing UMKM di pasar nasional dan internasional.
- Membangun jejaring kerja antara UMKM dan pemangku kepentingan di industri sawit.
Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM sawit mampu bersaing di tingkat global, meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional, serta mendukung keberlanjutan industri sawit di Indonesia.
Menuju Industri Sawit yang Berkelanjutan
Rakernas APKASINDO kali ini menegaskan pentingnya kerja sama antara petani, investor, dan pemerintah dalam memastikan industri sawit Indonesia tetap berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi seluruh pihak. Kejelasan regulasi, sertifikasi lahan, serta dukungan terhadap UMKM menjadi kunci utama dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi berbasis sawit yang kuat.
“Kami berharap hasil Rakernas ini dapat menjadi pijakan bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk membuat kebijakan yang lebih berpihak pada petani dan mempercepat pertumbuhan industri sawit Indonesia,” pungkas Makarius Meki Taman.
Dengan langkah-langkah strategis yang dihasilkan dari Rakernas ini, industri sawit Indonesia diharapkan semakin maju dan mampu bersaing di pasar global, sekaligus tetap menjaga aspek keberlanjutan dan kesejahteraan petani sawit di seluruh Indonesia.